Mesjid Al A’la Desa Jatuh Barabai

by - April 15, 2018


Mesjid ini tiap tahun bertambah tinggi, sesuai namanya Al Ala yang artinya tinggi, namun ada beberapa kalangan yang mengatakan bahwa ini perlu diluruskan, karena tidak seperti itu. Mesjid diperkirakan sudah ada sejak abad ke 17. Mesjid ini menjadi salah satu saksi perkembangan agama Islam di Barabai, Hulu Sungai Tengah.

Panji-panji itu konon dikirim oleh syarif mekkah melalui perantara seorang sayyid untuk diberikan untuk mesjid al A’la, menurut seorang arkeolog asing yang datang bersama dengan DR. Alfani Daud memperkirakan bahwa panji-panji itu berumur 300 tahun, dan mesjid sudah berdiri disana jauh sebelum panji-panji itu ada. Sebuah Al-Quran tulisan tangan masih disimpan oleh sebuah keluarga di desa Kambat. Mesjid Al-A’la di desa Jatuh, Kecamatan Pandawan ini merupakan mesjid tertua di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Mesjid ini merupakan cikal bakal berkibarnya bendera dakwah syiar agama Islam. Masih di Kecamatan ini terdapat pula masjid tua yang disebut Masjid Keramat. Dulu Mesjid Al – A’La berfungsi sebagai markas Pasukan Baratib guna mengatur siasat pertempuran melawan pasukan Belanda yang dipimpin oleh Kapiten Van der Heide. Ada berbagai macam versi cerita mengenai Mesjid Bersejarah ini oleh masyarakat, mulai dari adanya burung Garuda yang membawa terbang ulama, hingga jatuhnya panji-panji itu pada malam Ramadan. Namun yang sesuai sejarah, adalah, panji-panji itu dikirim oleh seseorang dari Makkah ke Barabai.

Lokasi : Mesjid Al-A’la Desa Jatuh, Barabai, Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan.

You May Also Like

0 comments